Arsy Pasang Behel di Usia 7 Tahun, Sempat Takut Tak Bisa Nyanyi Lagi
Tingkah laku anak sulung Ashanty dan Anang Hermansyah, Arsy Addara Musicia Nurhermansyah memang sering membuat orang lain tergelitik. Dikenal pandai bernyanyi, anak perempuan yang lahir pada 14 Desember 2014 baru-baru ini memberanikan diri untuk melakukan hal baru. Arsy pasang behel di usianya yang baru menginjak 7 tahun.
Lewat unggahan video di kanal YouTube The Hermansyah A6, Arsy mengaku sedikit nervous saat akan dipasang behel. Bahkan, ia sempat menangis di ruang dokter gigi anak.
Lantas, mengapa Arsy pasang behel dan bagaimana potretnya?
Takut Tak Bisa Nyanyi Lagi
Bukan tanpa sebab, Arsy pasang behel lantaran memiliki struktur gigi yang tidak rapi. Bahkan, anak 7 tahun tersebut mengaku giginya sedikit tonggos. Namun, Arsy merasa galau akan efek samping penggunaan kawat gigi.
"Hari ini, aku mau ke dokter gigi. Tau enggak kenapa? Aku mau bersihin karang gigi sama mau tanya gigi Arsy kan sudah tonggos banget. Nah, itu mau digimanain? Kalau dibehelin Arsy enggak bisa nyanyi," ujar Arsy dalam video yang diunggah pada Kamis (19/02).
Sempat Nervous
Sebelum pasang behel, anak umur 7 tahun tersebut sempat nervous. Meski sudah bertekad dan memberanikan diri untuk pasang behel, Arsy ingin memastikan apakah Azriel merasa sakit saat menggunakan behel. Seperti diketahui, Azriel sempat menggunakan behel saat kecil.
"Kak Jiel sakit enggak bunda? Coba tolong tanya Kak Jiel," pinta Arsy.
"Kak Jiel enggak sakit kakak, kalau sakit dia enggak 10 tahun pakai (behel)," timpal Ashanty.
Menangis di Ruang Tindakan
Tak hanya itu, sesampainya di dalam ruang tindakan, Arsy sempat menangis dan menolak untuk dipasang kawat gigi. Bahkan, akibat Arsy menangis, Anang harus turun tangan berada di sampingnya.
Merasa Tidak Nyaman dan Sulit Berbicara
Salah satu efek yang dirasakan Arsy setelah pasang behel adalah ketidaknyamanan dan kesulitan bicara. Arsy hampir sulit untuk mengatupkan bibirnya. Bahkan ia mengaku bicaranya sedikit susah.
"Arsy enggak bisa ngomong jelas banget," ujarnya.
Meski demikian, Arsy memaklumi hal tersebut dan berusaha untuk beradaptasi. Jagoan deh Arsy!
Penyebab Arsy Pasang Behel
Sang ibunda, Ashanty mengungkapkan penyebab Arsy pasang behel. Istri Anak Hermansyah tersebut menceritakan bahwa Arsy memiliki kebiasaan buruk yang dapat merusak pertumbuhan giginya. Rupanya, kakak Arsya Hermansyah tersebut sering mendorong giginya menggunakan lidah.
"Buat ibu-ibu yang punya anak kayak Arsy. Dulu Arsy tuh gigi susunya rapi banget. Semenjak pada ompong, dia sering dorong-dorong giginya ke depan, jadi ada yang maju mundur. Jadi bener-bener diliatin deh giginya anak-anak," ungkap Ashanty.
Jenis Behel yang Digunakan Arsy
Menurut penuturan sang dokter, Arsy harus menggunakan jenis behel lepas-pasang. Hal tersebut dikarenakan umur Asry yang masih kecil dan struktur giginya masih mengalami tumbuh kembang, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan behel permanen.
"Karena (gigi) dia masih (mengalami) tumbuh kembang, jadi dia dikasih yang ini supaya nanti rahangnya berkembang maksimal," jelas sang dokter.
Jenis behel lepas-pasang yang digunakan Arsy rupanya boleh dilepas saat hendak makan. Namun, behel tetap harus digunakan selama anak tidur. Sementara itu, setelah Arsy pasang behel, ia harus datang seminggu lagi untuk dilakukan pemantauan dan penyesuaian.
Kapan Anak Boleh Menggunakan Behel Permanen?
Menurut American Association of Orthodontist, tidak ada patokan khusus mengenai usia yang tepat untuk anak memakai behel. Anak-anak disarankan mengunjungi dokter gigi untuk pertama kalinya paling lambat usia 7 tahun. Pada usia ini, dokter gigi dapat mengevaluasi jalan napas, gigitan, dan kebiasaan mulut anak. Ortodontis kemudian dapat menentukan apakah kawat gigi atau perawatan ortodontik lainnya diperlukan, dan kapan.
Namun, untuk pemasangan behel permanen hanya boleh dilakukan untuk anak usia 9 tahun ke atas. Beberapa anak memerlukan protokol perawatan yang berbeda dari yang lain, sehingga efek sampingnya akan berbeda pula.
Terlepas dari Arsy pasang behel, Ashanty memperingatkan para orangtua agar selalu memperhatikan pertumbuhan gigi sang anak. Hal ini guna memudahkan apakah ada kelainan atau tidak. Jika ada, sebaiknya segera bawa anak ke dokter gigi.
(*)