Isi Candi Borobudur Bila Tumpukan Batunya Dibongkar, Tak Diduga Ternyata Kumpulan Benda Ini
Pernahkah menduga apa isi Candi Borobudur, tentu sulit membayangkan.
Borobudur telah berdiri sejak lebih dari seribu tahun lalu, sejak Nusantara masih zaman kerajaan.
Pertanyaan yang kerap muncul, bagaimana cara membangun Candi Borobudur?
Kalimat ini menjadi misteri yang bertahan hingga ribuan tahun.
Sejauh ini, para ahli hanya bisa mereka-reka cara membangun candi yang tingginya setara bangunan 10 lantai.
Sulit memang, karena ada ribuan batu yang beratnya jutaan ton.
Batu yang digunakan berjuta-juta ton itu masih kokoh berdiri, meski usianya lebih dari seribu tahun.
Jutaan ton batu yang menyusun candi Budha di Magelang ini terlihat rapi, simetris dan kokoh.
Lantas apa yang ada di dalam Candi Borobudur?
Sebelum mengetahui isinya, perlu diketahui dulu cara membangun candi termegah di dunia ini.
Perlu diketahui, bila diukur dengan bangunan di zaman modern, tinggi Candi Borobudur setara bangunan 10 lantai.
Candi itu dibangun sekira pada abad ke-9.
Pada zaman itu, belum ada alat buldozer untuk meratakan tanah dan belum ada truk untuk mengangkut batuan.
Alat crane untuk mengerek batu ke atas pun belum ada.
Lalu bagaimana Candi Borobudur dibangun?
Dilansir dari intisari online, Candi Borobudur dibangun menggunakan peralatan sederhana, seperti palu dan pengungkit.
Kendaraan yang ada hanyalah cikar atau pedati (gerobak yang ditarik dengan sapi).
Karena hanya ada alat sederhana, maka batu-batu yang besar dan berat pun harus ditarik pelan-pelan. Disusun satu per satu sampai menjulang tinggi.
Hal itu membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang banyak.
Berapa lama Candi Borobudur dibuat?
Menurut prasasti (batu bertulis) yang mencatat pembangunan, Candi Borobudur dibuat Raja Mataram pada saat pemerintahan Raja Samaratungga.
Namun, candi baru selesai ketika Ratu Pramurdawardhani (putri Raja Samaratungga) bertahta.
Dari kisah itu, diperkirakan Candi Borobudur dibangun selama 50 tahun.
Ada arkeolog menemukan banyak kuali gerabah di sekitar Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan temuan itu, diduga keluarga pekerja candi tinggal di daerah tersebut.
Di dalam keluarga itu, para wanita bertugas memasak makanan untuk laki-laki yang bekerja membangun candi.
Tribunjambi.com mengutip dari www.manajemenproyekindonesia.com, yang mengulas teknis pembangunan Candi Borobudur.
Begini cara membangun Borobudur:
1. Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang disusun di atas gundukan tanah atau bukit.
Sebelum batu disusun, bukit dibersihkan dan dibentuk.
Selanjutnya dibuat undakan-undakan untuk meletakkan batuan candi.
2. Candi Borobudur disusun dari balok-balok batu.
Setiap potongan batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat.
Batu-batu ini hanya ditumpuk dan disambung dengan pola tertentu agar saling mengikat.
3. Balok-balok batu penyusun Candi Borobudur ukurannya sekitar 25 x 10 x 15 Cm. Berat per-potong balok batu diperkirakan antara 7,5-10 Kg.
Dengan ukuran balok batu sebesar dan seberat itu, balok-balok batu bisa diangkut dengan mudah.
Sedangkan patung Buddha yang beratnya diperkirakan sekitar 145 sampai 225 kg kemungkinan dibawa dengan cara ditarik atau dipikul ramai-ramai.
4. Jumlah balok batu yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur diperkirakan sekitar 55.000 m3 atau sekitar 2 juta balok.
Batu-batu ini diambil dari sungai di sekitarnya.
Jika Candi Borobudur diperkirakan dibangun selama 23 tahun dan 2 tahun pertama digunakan untuk menyiapkan lahan, maka proses pembuatan balok dan pemasangannya adalah 21 tahun atau 7.665 hari.
Kalau jumlah balok batu Borobudur diperkirakan berjumlah 2 juta balok, maka proses pembuatan balok dan penyusunan batu candi adalah 2.000.000 : 7665 = 261 balok batu/hari.
Itu jumlah yang relatif tidak banyak karena bisa dilakukan dengan cara gotong royong.
Dari perkiraan di atas, ternyata Candi Borobudur yang megah itu dibangun dengan teknik atau cara yang sederhana.
Kuncinya adalah kemauan dan ketekunan.
Desain candi
Penelusuran tribunjambi.com, www.manajemenproyekindonesia.com mengulas bahwa Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.
Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.
Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit-bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat-Barat Daya dan Timur-Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 meter, lebar ± 123 meter dan tinggi ± 34,5 meter diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata.
Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif.
Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi
Candi Borobudur juga terlihat cukup kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun.
Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1.460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.
Material Penyusun Candi
Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit.
Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan Candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi.
Menurut Sampurno, tanah ini ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk morfologi bangunan candi.
Tanah urug ini sudah dibuat oleh pendiri Candi Borobudur, bukan merupakan hasil pekerjaan restorasi.
Ketebalan tanah urug ini tidak seragam walaupun terletak pada lantai yang sama, yaitu antara 0,5-8,5 m.
Batuan penyusun Candi Borobudur berjenis andesit dengan porositas yang tinggi, kadar porinya sekitar 32-46%, dan antara lubang pori satu dengan yang lain tidak berhubungan.
Kuat tekannya tergolong rendah jika dibandingkan dengan kuat tekan batuan sejenis.
Dari hasil penelitian Sampurno (1969), diperoleh kuat tekan minimum sebesar 111 kg/cm2 dan kuat tekan maksimum sebesar 281 kg/cm2. Berat volume batuan antara 1,6-2 t/m3.
Itulah perkiraan cara membangun Candi Borobudur.
Itulah isi perut bila Candi Borobudur dibongkar.
(*)