Kejanggalan Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat Diungkap Asisten, Sempat Ucap 2021 Ingin Istirahat
Berpulangnya Syekh Ali Jaber pada 14 Januari lalu masih meninggalkan duka bagi keluarga dan umat Islam Tanah Air.
Salah satunya asisten Syekh Ali Jaber, Iskandar yang merasakan adanya
kejanggalan sebelum ulama besar itu meninggal dunia.
Diketahui, pendakwah Indonesia kelahiran Madinah, Syekh Ali Jaber
meninggal dunia, Kamis (14/1/2021) pagi.
Ia meninggal dunia di usia 44 tahun setelah sempat dirawat di RS Yarsi,
Cempaka Putih, Jakarta Pusat, selama 19 hari.
Meski sebelumnya sempat dirawat akibat Covid-19, namun Syekh Ali Jaber
sudah dinyatakan negatif Covid-19, sebelum akhirnya tutup usia.
Sebelum meninggal, asisten Syekh Ali Jaber merasa ada sesuatu yang
berbeda.
Selain kejanggalan yang ia alami, Iskandar juga merasa sangat merindukan
Syekh Ali Jaber tanpa alasan yang jelas.
Tak hanya asisten Syekh Ali Jaber, adiknya, Syekh Muhammad Jaber juga
merasakan hal yang sama.
Sebelum kakak kandungnya itu meninggal dunia, ia mengingat ucapan
Syekh Ali Jaber tentang istirahat total di tahun 2021.
Ucapan ini, menurutnya, seperti sebuah pertanda bahwa Syekh Ali Jaber
sudah mengetahui jika dirinya akan berpulang kepada Sang Pemilik di
tahun 2021 untuk beristirahat total.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Intens Investigasi, Rabu
(20/1/2020), Iskandar mengatakan, selama Syekh Ali Jaber dirawat di
rumah sakit, dirinya masih menjalankan kegiatan sang ulama.
Ada pun kegiatan yang Iskandar jalankan berupa sedekah subuh kepada
orang-orang yang membutuhkan di jalanan Jakarta.
Kegiatan ini, kata Iskandar, merupakan ajaran dari Syekh Ali Jaber
semasa hidupnya.
"Bahkan saya buatkan amplop bertuliskan doakan Syekh Ali Jaber yang
sedang sakit agar cepat sembuh," kata Iskandar.
Hingga di suatu hari, ia mengaku merasakan adanya kejanggalan saat
hendak melakukan sedekah subuh.
Saat akan menyalakan kendaraannya, mesin tak kunjung hidup meski
berkali-kali dinyalakan.
"Tapi pagi itu ada sesuatu yang aneh, kendaraan saya dinyalakan
gimana pun akinya tuh mati," kata Iskandar.
Lantaran kendaraannya tak bisa dinyalakan, ia terpaksa tak
melakukan sedekah pagi atas nama Syekh Ali Jaber yang biasa ia
lakukan.
"Mobil enggak bisa nyala, ya udah saya cuman keliling di
lingkungan RS Yarsi aja," kata Iskandar.
Selama 19 hari sejak Syekh Ali Jaber di rumah sakit, dirinya tak
pernah bertemu sang ulama.
Selama itu, ia merasa sangat merindukan Syekh Ali Jaber. Padahal,
sebelum sang ulama masuk ruang ICU, Iskandar masih sempat menjalin
komunikasi.
"Puncak rindu itu benar-benar saya rasakan di tanggal 13, dan saat
itu kondisi Syekh menurun," ucap Iskandar.
Hampir 7 tahun sudah Iskandar mengabdikan diri pada Syekh Ali Jaber.
Menjadi asisten Syekh Ali Jaber sejak tahun 2014, segala seluk beluk
kehidupan sang guru ia ketahui.
Di saat-saat terakhir sebelum berpulang, Iskandar mengaku sempat
bermimpi didatangi Syekh Ali Jaber pada tanggal 10 Januari tepat
di hari ulangtahunnya.
Ibarat ingin menyampaikan ucapan selamat ulang tahun, siapa sangka
pertemuan dalam mimpi tersebut adalah kali terakhir Iskandar
menatap wajah Syekh Ali Jaber.
"Saya cerita ke istrinya, saya bilang baru ketemu Syekh Ali nih,
habis Subuh saya WA," kata Iskandar.
"Tapi saya enggak ngomong, saya kayaknya cuma dibangunin subuh
doang," sambungnya.
Ia merasa, mimpi itu terjadi karena Syekh Ali Jaber ingin mendoakannya
di hari ulang tahun Iskandar.
"Alhamdulillah itu mimpi yang berkesan bagi saya. Rupanya 4 hari
setelah itu wafat," ucapnya.
Sementara itu, adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber merasa bahwa
kakaknya itu seolah-olah sadar sebentar lagi akan berpulang.
"Seakan-akan beliau sadar. Dia pernah cerita, Insya Allah tahun 2021
beliau akan istirahat," ucapnya.
"Kita enggak paham istirahat maksudnya apa, ternyata itu maknanya.
Istirahat total," sambung Syekh Muhammad Jaber.
TONTON VIDEONYA
(*)